review jum'atan : kiat-kiat bersabar
Assalamu’alaikum wr,wb.
Sebenernya banyak banget seh petuah yang bisa diambil dari jum’at minggu ini tapi berhubung keterbatasan otak saya merekam semua materi petuah jum’at ini maka dengan sangat terpaksa saya tidak bisa menshare semua petuah yang saya terima di jum’at ini. ok cukup basa-basinya, as nick said : if we’re work for God, instead think of our capability, think about our availability. so… ya gituh deh
ok, kali ini saya jum’atan di jalan tamansari dimesjid milik sebuah departmen/pemda ya? lupa deh… pokoknya deket pasar balulbur tapi bukan pdam, ah lupa lagi namanya… gak tahu denk tepatnya. terus nama ustadnya? ah gak inget pulak… yang jelas yang saya inget itu yaa…
ada 3 cara bagaimana kita menguatkan kesabaran kita, sebenernya ada beberapa cara lain tapi berhubung waktu jum’at yang sangat singkat jadi sang khatib memberikan 3 cara saja agar kita bisa bersabar dalam hidup.
pertama, yakini bahwa diri kita ini milik Allah. nothing in this world is belong to us, all belong to Allah. definitely, kita lahir tanpa membawa kain secuil pun. telanjang buoy. segala yang kita punya adalah pinjaman dari Allah, so ketika sang pemilik menginginkan kembali ya harus legowo untuk melepasnya. malu donk keukeuh peuteukeuh mempertahankan sesuatu yang bukan milik kita. cem genol ajah…
kedua, agar kita bisa bersabar : jangan pernah membanding-bandingkan. terutama membandingkan dengan yang lebih baik dari kita, especially dalam materi kali yaa… mencoba membanding2kan apa yang kita punya dengan orang lain punya berpotensi pada kekuatan kesabaran kita. cobalah untuk melihat kebawah daripada melihat ke atas dalam hal harta benda, kecuali dalam hal ilmu (catatan sendiri itu mah bukan catatan khatib).
ketiga, agar kita sabar kita harus yakin bahwa hidup ini proses yang sebentar. ya paling banter +- 63 tahun, kita gak akan hidup selamanya. there’s nothing is forever (kecuali Allah yang kekal selama2nya tiada awal dan akhir, karena Allah adalah awal dan akhir… cmiiw). gak ada yang namanya miskin teruuuuuuuss…. sakiiiit teruuuuus…. kaya teruuuuusss… miskiin teruuuusss… ada saatnya diatas, ada saatnya dibawah. baik saat diatas maupun dibawah cobalah untuk bersyukur!
oh ya, jadi inget khatib juga bilang kalau kita harus bersabar saat kita taat pada Allah, sabar saat menghadapi kemaksiatan (maksudnya sabarlah untuk istiqamah menghindari kemaksiatan) sabar saat beribadah kepadanya. siapa bilang shalat Tahajud itu enak, sapah bilang jadi orang shaleh itu enak kan kata Rasulullah SAW juga “dunia bagi orang shaleh itu seperti neraka dan bagi orang kafir itu seperti seperti surga” so ya agar tetap dalam koridor keimanan kita bukanlah hal yang mudah, apalagi di zaman yang penuh fitnah seperti sekarang ini… wah ngeri lah kk, godaan datangnya dari segala penjuru buoy setiap saat… well i’m not shaleh person but i don’t want to be salah person. jaa mata nee…
Komentar