Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2005

mengatur manusia?

Jika saya diberikan pilihan : 1. Mengatur Manusia 2. Mengatur Jaringan Internet, Hewan, atau apapun selain manusia Maka pilihan saya pasti no 2 Kenapa? Bukan, bukan karena saya pro status Quo (Golkar jaman baheula -sug) Saya memilih no 2 karena saya sadar sesadar2nya, bahwa no 2 lebih mudah diatur daripada no 1 percayalah! Tapi itulah tantanganya,karena manusia sulit diatur disitu letak tantangan bagi kita untuk mengatur mereka. Apa enaknya mengatur yang bisa diatur? begitu kata seorang teman saya. Entahlah, mungkin karena saya sudah cukup "kenyang" berurusan dengan yang namanya mengurus/mengatur mereka saya jadi sedikit jera untuk mengatur manusia, sederhananya : saya tidak suka berorganisasi Tapi, entah kenapa, meski saya benci untuk berorganisasi, takdir selalu mempertemukan saya dengan organisasi. Dan ketika saya mencoba untuk mengacuhkan, dan tidak mempedulikan organisasi, saya selalu merasa bahwa jika saya tidak mencoba untuk mengorganisasi organisasi ini maka organisa

mengeluh yook...

apa seh yang bisa didapatkan dari sebuah keluhan? itu mungkin sebuah pertanyaan yang akan anda tanyakan pada saya/orang yang biasa berkeluh kesah. well , saya mewakili para pengeluh, jawaban saya atas pertanyaan yang anda ajukan itu adalah : tidak ada! .Tidak ada sesuatu yang bisa kita dapatkan dari sebuah keluhan. Tentu saja!. Tapi, bukankah sudah menjadi fitrah manusia untuk berkeluh kesah? bukankah Tuhan sendiri berfirman, kalau manusia diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah? Jika memang demikian kenapa kita tidak boleh mengeluh? Sering kali dalam hidup ini kita bertemu dengan orang2 yang sering mengeluh, dan kadang2 kita menjadi begitu bosan mendengar keluhan orang2 itu sehingga hampir2 saja kitapun menjadi begitu ingin "meledak" memarahi orang yang berkeluh kesah itu. Tapi, pernahkah kita mencoba menempatkan diri kita pada posisi mereka? Well , dulu saya pernah mengalami kejadian seperti ini: Pada saat saya mengikuti OS Himpunan, pada acara puncak OS sebelum dilakuka

Hutang dan nikah

hu hu hu... g banyak utang kerjaan ama orang2, sampe bingung mo bayar kerjaan yang mana dolo.. set dah! eh, btw long weekend kemaren g ke nikahan temen. Kebetulan sang temen mempercayakan dirikuwh untuk jadi salah satu panitianya. Singkat cerita g ke rumahnya temen itu, and you know what? setidaknya g melakukan 2 hal yang memalukan: pertama, pada saat acara akad nikah. Saat selesai salaman dll, ada acara istirahat + makan, dasar orang dusun melihat melimpahnya makanan yang lezat2 tampa pilih2 semua makanan g satuin, mulai dari nasi, rendang, ayam, sayur, krupuk, daging semuanya lengkap. Pas mo ngambil minum aqua, secara tidak sengaja g melirik piring punya orang2 laen yang relatif "bersih" tidak kayak g yang segala diambil. Nyahahaha... g malu sendiri saat itu, langsung cari kursi terdekat dan menghabiskan segera makanan itu ha ha ha.... laen kali janji dah gak akan maruuk lagi!!! kedua, pada saat acara resepsi nikahnya pas malem g kebagean jadi front desk (ciyee... pagar bag