watashi no yume...

Setelah dibaca ulang, diteliti dengan baik-baik postingan saya sebelumnya tampak terlihat jelas kualitas tulisan saya yang jauh menurun dibandingkan sebelum2nya (emangnya sebelum2nya bagus gituh tulisannya? gak juga denk..) dilihat dari banyaknya typo dan pembuatan alur cerita yang gak jelas, saya merasakan penurunan kualitas tulisan saya tersebut. Mungkin karena seringnya saya absen menuangkan ide-ide saya kedalam bentuk tulisan, jadinya ya seperti ini. Back to topic : masih ingat cerita tentang stasiun kehidupan dan keretanya di postingan sebelum ini? terakhir saya cerita tentang macam-macam kereta yang tersedia di stasiun kereta kehidupan tersebut. baru satu macam kereta 'kan yang saya sebutkan? kereta kesempatan aja kan? Ada jenis kereta lain yang saya liat di stasiun kehidupan bentuknya lebih besar, memuat berbagai macam gerbong keahlian/profesi tapi mempunyai satu tujuan yang berakhir pada tempat yang bernama kebahagian. banyak orang yang berlomba-lomba menaiki jenis kereta

*)Gaya make bahasa inggris judulna euy, meski tahu itu teh bener apa ngga judulan keun bae lah. Jadi begini saudara-saudara, ide ini terinspirasi ketika mengantar keponakan dan adek ke stasiun bandung untuk naek kereta mutiara selatan jurusan bandung-surabaya yang berangkat jam 5 sore. nothing special seh, hanya saja pada saat nganter itu kan biasanya menunggu, dan menunggu adalah sebuah kegiatan yang membosankan, bukan? Apalagi jika tidak diselingi oleh suatu kegiatan yang menarik. Iseng-iseng sambil menunggu, dari balik kaca jendela kereta aku menerawang jauh menembus kaca jendela (cieeeh bahasanya) memperhatikan kereta-kereta yang datang dan pergi, dengan tujuan yang pasti dan berangkat dengan waktu precise . Ketika memperhatikan kereta-kereta itu tiba-tiba muncul perasaan iri (serek neh ceritanya), iri dengan kereta? plis deh. Yup, meski pahit untuk mengakui, untuk sesaat aku merasa iri dengan kereta. Mengapa? Jawabannya sederhana : karena kereta-kereta itu memiliki tujuan yang