banting stir
mempunyai pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang yang saya tekuni ketika kuliah membuat saya sering mendapatkan pertanyaan standard sebagai bentuk kepenasaran : mengapa ? dan selalu saya jawab dengan jawaban sederhana : karena saya lebih menyukai bidang yang saya kerjakan ini (hobby) dibandingkan dengan bidang yang saya tekuni sewaktu kuliah. akan tetapi kadang kepenasaran orang tidak berhenti hanya sampai disitu, dan yang paling saya tidak sukai ketika sampai pada pertanyaan : jadi gak guna donk/sia-sia donk apa yang dipelajari sewaktu kuliah. sebenarnya saya punya jawaban fiolosofis atas pertanyaan diatas, tapi biasanya saya hanya diam saja dan cukup menjawab : yaa gituh deh atau saya jawab dengan satu kata saja : mungkin...
mau tahu jawaban fiolosofis saya? atau jawaban versi panjangnya? sebenarnya saya percaya bahwa gak ada yang sia-sia dalam setiap episode perjalanan hidup saya. ketika saya memilih untuk masuk jurusan biologi pada saat saya umptn saya sadar betul atas pilihan saya, ini yang saya inginkan, saya ingin masuk itebe dan saya tahu saya mampu masuk itb jurusan biologi. saya suka dengan pelajaran genetika, hereditas ketika membuat diagram garpu untuk belajar pewarisan gen-gen pada tanaman atau hewan. karena itu saya memutuskan masuk biologi.
dan alhamdulillah saya masuk biologi, seiring perjalanan waktu saya menemukan ternyata belajar biologi tidak semenyenangkan dahulu pada saat saya belajar diagram garpu dan menghitung statistik jumlah kemungkinan-kemungkinan keturunan dan sifat-sifat yang diwariskan orang tua pada anak-anaknya. biologi begitu rumitnya, apalagi ketika saya belajar biologi molekuler yang bagi saya cukup pusing untuk memahaminya ditambah lagi text booksnya yang english... wadaaw... resmilah itu saya tidak menyukai biologi. ditambah lagi saya menemukan dunia baru yang ternyata lebih menyenangkan dibandingkan biologi : dunia Internet, dunia IT, seakan menemukan sebuah pelarian dari ketidaksenangan saya terhadap biologi akhirnya sayapun dengan sadar memutuskan berkarir dibidang IT dengan belajar sendiri. Mailist, IRC, Admin senior, search engine, menjadi guru-guru IT saya.
lalu mengapa saya tidak pindah jurusan saja ketika saya mulai sadar saya menyukai IT dibandingkan biologi (ketika itu saya tingkat 2 ketika diangkat jadi admin) ? jawaban pendek saya adalah karena fasilitas.saya berpikir ketika itu, kalau saya pindah jurusan ke IF atau elektro, mungkin saya tidak akan sanggup bersaing dengan mahasiswa yang lain. sedangkan kalau saya tetap di biologi, saya memiliki semua resource yang bisa saya jadikan percobaan. untuk sekedar diketahui, saya tidak pernah memiliki pc satupun sampai sekarang. saya baru mempunyai laptop setahun yang lalu, itupun sekarang sudah saya pinjamkan ke Neng yang lebih membutuhkan daripada saya. saya baru mengenal komputer secara intensif ketika saya tingkat 2 dengan sebuah tekad kuat ingin belajar saya pun mendaftarkan diri sebagai pengguna labkomp biologi lantai 4.
dibiologi saya bisa memaksimalkan resource yang ada untuk belajar, berexperimen mengenai server dan jaringan. saya mencari literatur dari mailist, chatting,searchengine dll. dan alhamdulillah saya mendapatkan banyak ilmu dari itu.
kembali ke pertanyaan yang tidak menyenangkan itu, jadi sia-sia donk belajar biologi? gak kepake donk belajar biologinya? saya jawab : Tidak sia-sia saya belajar/kuliah biologi, ilmu biologi saya belum kepake secara maksimal tapi insya Allah tetap kepake bagi hidup saya. betul memang ilmu biologi saya tidak saya pake dalam pekerjaan saya, tapi ilmu biologi tetap kepake dalam hidup dan perjalanan hidup saya. seperti hari ini, ketika ada seorang teman yang bertanya tentang hal yang berkaitan dengan biologi saya bisa memberikan pandangan-pandangan saya tentu saja berbasis ilmu biologi yang saya pakai. atau ketika saya memutuskan untuk tidak sering menggunakan obat setiap kali sakit flu ringan atau sakit ringan, atau ketika saya memutuskan menolak penggunaan kantung kresek ketika saya membeli sebungkus chicki dari minimarket dan masih banyak contoh lainnya...
so, gak sia-sia ilmu biologi yang saya pelajari selama ini. ilmu biologi yang saya pelajari tetap berguna sebagai cahaya dalam hidup saya, karena bagi saya sebuah ilmu bukanlah untuk sekedar mencari duit tapi lebih dari itu : ilmu adalah penerang hidup, yang dijadikan pegangan untuk melangkah, dijadikan penasihat untuk hidup...
Komentar
bagaimana kalau berpikirnya begini. orang yang ngerti biologi itu banyak. orang yang ngerti it juga tidak kalah banyak. tapi yang ngerti keduanya? tidak sebanyak itu kan.
itulah sesuatu yang bisa dimanfaatkan. ilmu biologi juga butuh it. siapa tahu suatu ketika ingin lebih mengembangkan biologi lagi, it bisa bermanfaat disana.