beres2 draft

berikut adalaha beberapa postingan yang jadi draft dan belom sempat diteruskan, he he he... macam2 seh alesannya. beberapa karena malas untuk meneruskan, beberapa karena akhirnya mikir kayaknya gak perlu dibahas, beberapa karena personal matter... tapi setelah dibaca2 lagi idenya bagus2 seh (yeah i'm so damn narcis,  got any problem?) en hir it is :

dear calon istriku, 

hai, ha ha ha lucu ya bikin surat buat calon istri yang entah siapa, kapan dan dimana? atau malah disurga? (ha ha ha pede masuk surga... ) yup whoever you are, well i'd like to say something to you...

yang, i'm so damn miss you so plz kam operhire heuheuheu...
(gak diteruskan karena lupa idenya teh mo bilang apa sama calon istri :D, kayaknya gara2 kalimat terakhir sudah mewakili semua pesan yang ingin disampaikan... uuusoooooo desu yo... eh gak boleh pas lagi shaum) 

Puasa hari pertama : kosong gak ada isinya 
(mo ngebahas hari pertama puasa, tapi gak jadi gak alasan khusus) 

Global warming, hoax ?

Bismillahirahmanirrahim,

teramat sulit menakar kebenaran di zaman sekarang, sungguh. bahkan untuk hal-hal yang dianggap "akademis" sekalipun. mengapa saya berpendapat demikian? kemarin saya menonton film dokumenter berjudul "the great global warming swindler" setelah menonton film itu, memutar 180 derajat pemikiran
(mmh... takut bikin polemik dan lagi males mikir jadi gak diterusin) 

sens op apresiet :

sebagian besar dari kita(manusia) akan senang jika kita dihargai. bentuk penhargaan itu bisa dalam bentuk pujian ataupun dalam bentuk sebuah pengakuan. sebuah pujian ataupun pengakuan menunjukan keberadaan seseorang (eksistensi) dalam sebuah komunitas.

misalnya, disini, di dunia maya yang sedang kita diami ini (ketika anda membaca blog ini, ayem depiniteli sur dat yu sedang berada di dunia maya ini). khususon buat para blogger, rumah kita adalah blog kita dengan alamat rumahnya berupa url yang tertera dalam tulbar broser.

cukup basa-basinya, so ada apa seh dengan sens of apresieted dan eksistensi blogger et dunia maya? ketika saya blogwoking, saya membaca postingan disebuah blog yang berkisah tentang blog seleb. blog seleb, menurut definisi sang pembuat postingan adalah individu-individu yang terkenal karena blognya. parameter yang menjadi tolok ukurnya adalah keramaian didatangi pengunjung dan ramainya komentar yang diberikan terhadap setiap postingannya sebagai fidbek.
(tadinya pengen ngritik blogger yang haus perhatian, i min i wrot por mayselp it's gud tu hep samwan apresiet it but de main rison i wraite blog jas to trow up may main... dats ol) 

Iro-iro nee... :

banyaaaaak banget yang pengen dishare disini, sudah banyak ide yang berputar-putar didalam otak ini menunggu untuk "dimuntahkan" karena semakin hari semakin nyesek aja. nyesek kenapa? karena menuh2in otak ajah he he he...

mengapa kita tidak tidak boleh membeli makanan dari luar ketika nonton dibioskop? ok topik ini yang akan kita bahas pertama, jadi ceritanya kemarin-kemarin saya nonton film narnia : prince of caspian di 21 BIP. ada beberapa tulisan etiket untuk nonton di 21 BIP itu, salah satunya larangan untuk membawa makanan dari luar. pertama kali saya membaca aturan tersebut saya sedikit berburuk sangka, halah neh bioskop egois banget pengen untung cuman dari service bioskopnya saja tapi juga dari makanannya, begitu pikiran buruk saya. tapi saya tidak ambil pusing, dan saya tetep aja beli makanan dari luar :p he he he... setelah selesai nonton bioskop, pikiran buruk saya berubah 180 derajat, saya menjadi sadar dan mafhum dengan aturan larangan membawa makanan dari luar. bagaimana tidak jika saya melihat kenyataan prilaku penonton bioskop yang tidak tahu etiket untuk hanya sekedar mampu membuang sampah pada tempatnya. keadaan bioskop setelah menonton itu benar-benar berantakan dengan sampah-sampah yang tidak hanya datang dari makanan yang dijual oleh bioskop tapi juga makanan dari tempat lain. jadi sangat wajar kalau ada larangan itu, karena penontonnya sendiri tidak sadar untuk bisa membersihkan sampahnya sendiri. apa susahnya seh membuang sampah pada tempatnya? 'taku

Laissez-Faire? nanda sore wa?

menurut situs ini laissez-faire merupakan sistem ekonomi pasar yang menyerahkan urusan ekonomi kepada perusahaan swasta dengan campur tangan pemerintah sebisa mungkin dihilangkan. Sistem ini menginginkan pemerintah tidur saja. Pemerintah tetap tak boleh mencampuri urusan ekonomi, sekali pun hanya untuk meningkatkan taraf hidup orang miskin. dalam bahasa prancis laissez-Faire artinya biarkan terjadi.

terus? ya ada hubungannnya dengan rencana pemerintah yang akan menaikan BBM untuk mencegah membengkaknya APBN. Tampaknya pemerintah menganut sistem ekonomi seperti ini, biarkanlah rakyat susah semakin susah :p biarkan mekanisme pasar yang mengeliminasi si miskin sehingga gak ada lagi rakyat kismin karena ntarkan mati, dan siapa peduli? he he he... ya kasarnya seperti itu... lengkapnya baca aja lah situsnya langsung (yang saya kasih diatas). jadi inget beberapa hari yang lalu diskusi dengan seorang teman, ketika saya tanyakan kenapa penduduk indonesia wilayah barat lebih maju dari indonesia timur? jawaban teman saya adalah karena makanan penduduk indonesia wilayah barat adalah padi, sedangkan indonesia wilayah timur adalah sagu.

Pada awalnya saya tidak mengerti dengan jawaban ini. Kemudian dia menjelaskan lebih lanjut, padi merupakan makanan pokok yang bagus. mengapa? karena sekali panen bisa di simpan dalam waktu yang lama, dijadikan sebagai cadangan makanan. Pada saat orang sudah merasa aman dengan cadangan makanannya dia bisa melakukan hal lain, membentuk peradaban misalnya. Bandingkan dengan penduduk indonesia timur yang makanannya sagu, pengolahannya selama 3 hari kemudian hanya tahan untuk seminggu. sehingga penduduk wilayah timur akan lebih sibuk memikirkan hal-hal penting (seperti mencari makanan) dan tidak ada waktu untuk membuat hal lain, misalnya membentuk peradaban (ya kira2 begitulah lebih kurang).
(pengen mencoba menganalisa kondisi negeri tercinta inih... tapi keburu males so ai gip ap) 

Zaman penuh fitnah :

i personally believe... hihihihi kalimat pembuka dari miss south carolina ini bener2 bikin saya latah, he he he... she's so damn cute blonde, tapi seperti kebanyakan blonde lainnya... ehm dah ah gak boleh ngejek-ngejek orang lain. mending back to topic, eh back to judul... oke, mulai...

zaman penuh fitnah? ya zaman ini. mengapa saya berkesimpulan demikian? mmhh.. jujur saja, sekarang ini dunia benar-benar wuedaan, membuat tidak waras orang waras, he he he. tentu saja jika anda cukup sadar untuk merasakannya... 

begitu banyak kontradiksi, begitu banyak paradoks...
(gak habis pikir sama orang2 pinter yang ngocehnya gak jelas dan asbun gak takut sama Allah yang bakal nuntut dia diakhirat kalau bikin berita palsu) 

Review jum'at 11 januari 2008 : amanu, hajaru, jahadu

oke, review jum'at kali ini saya shalat jum'at di masjid lipi di cisitu (sangkuriang). kenapa saya shalat disitu? karena saya ngekost tepat disamping kompleks lipi tersebut, selain itu penceramah disana sependek pengetahuan saya selalu penceramah yang okeh banget dach.

jum'at kali ini temanya tentang hijrah, mungkin karena sehari sebelumnya merupakan tahun baru 1 muharram 1429 hijriah. khatib mengutip tentang ayat yang membahas mengenai hijrah ini.
(males aja... he he he) 

Astagfirullah :

entah kenapa tiba2 muncul dipikiran iseng saya sebuah pertanyaan bodoh, mengapa saya harus merasa khawatir ketika saya sudah percaya pada Allah : Tuhan sang penguasa alam semesta. maksud saya, ketika kita bersyahadat, ketika kita mengucapkan : saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusanNya... ketika kita sudah mengakui Allah sebagai Tuhan kita, sebagai pelindung kita, sebagai penentu hidup dan mati kita. mengapa kita masih khawatir dengan jodoh, rizki, dlsbnya?

jujur saja, saya sering khawatir mengenai jodoh saya. i'm afraid of loosing her. i want to marry her, i want to live with her. tapi
(entah... lupa lagi alesannya gak diterusin) 

Komentar

Winy mengatakan…
hehe... boleh juga..... dibuang sayang ya?

Postingan populer dari blog ini

banyak jalan menuju Blog.. bwahahaha!!!

Euis ke antosan heula...

mengekspos ketidaktahuan