Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Sihir sepakbola

Hari ini pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Filiphina di ajang piala AFF kembali digelar. Alhamdulillah Indonesia kembali memenanginya, dengan demikian Indonesia melaju ke Final yang akan berhadapan dengan Malaysia. Tapi sebenarnya yang ingin Saya bahas bukanlah mengenai sepakbolanya atau euphoria bangsa Indonesia yang kembali punya harapan terhadap timnas-nya yang mulai bersinar setelah sekian lama redup dan jauh dari prestasi. Yang ingin Saya tulis adalah mengenai begitu hebatnya sihir sepakbola telah menyihir prilaku manusia pada umumnya. Berawal dari ketika Saya berjalan menyusuri perumahan, Saya mendengar keriuhan dari hampir setiap rumah yang Saya lewati yang sedang menonton pertandingan semifinal Indonesia vs Filiphina tadi dan pada saat yang sama terdengar adzan yang berkumandang melafalkan adzan pada bagian 'Hayya alalfalaaa...' (artinya : Mari menuju kemenangan). Pikiran nakal Saya mulai iseng, Saya berpikir : orang-orang berharap-harap cemas agar timn...

So old, so many things to regret...

Gambar
Sampai usia saat ini yang menginjak tigapuluh sekian, penyakit lama tidak juga kunjung sembuh. Penyakit GR-an dan tergoda bujuk rayu perasaan yang kadang menggoda dari si penggoda hati berwajah imut, lucu kawaiii... nan menggemaskan, terutama : matamu yang indah bagai bulan sabit Saatnya membunuh perasaan ini, suka atau tak suka, rela atau tak rela...

rugi dua kali

pernah kesal dengan seseorang karena kelakuannya menyebalkan dan mengusik ketentraman hidup kita, kemudian kita menggunjingkannya dibelakang/ menceritakan keburukan prilaku seseorang tersebut dengan teman kita? ini yang saya sebut sebagai rugi dua kali : rugi karena sudah dikesalkan dengan kelakuan orang tersebut rugi karena secara tidak sadar kita telah memindahkan amal kebaikan kita pada orang yang sudah membuat kesal kita. maka, sampaikanlah keluh kesah kekesalan kita pada Pemilik Semesta, lalu perhatikanlah apa yang akan terjadi (pake gaya MT Golden Ways... apa kabar pak Mario, masih berjuang bangkit?)