miskin? nggak juga
beberapa waktu ini saya sering memendam kekesalan pada negeri tetangga yang kerap kali mengakui kebudayaan negeri ini sebagai kebudayaan negerinya. sungguh suatu perbuatan tercela yang tidak patut dilakukan. semakin hari semakin banyak saja kabar mengenai pencurian kebudayaan tersebut. dan yang terakhir yang membuat saya semakin tidak respect dengan negeri tetangga itu adalah copy paste KBBI, sekedar ditambahi beberapa kata melayu jadilah KBB*.
miris saya mendengarnya. lebih miris lagi ketika ada menteri yang menganggap hal itu (pencurian kebudayaan) sebagai sesuatu yang biasa.pun begitu, ketika wacana ini diwacanakan dalam sebuah forum dikampuspun , ada saja mahasiswa yang menganggapnya sebagai sebuah yang biasa. apa orang-orang tersebut tidak ewer ketika miliknya sedang diambilin sama orang lain? atau sudah sebegitu parahnya kah mental terjajah melekat pada bangsa ini, sehingga selalu nrimo. dimana harga dirimu woi….
dalam ranah fisik, sudah bukan rahasia umum jika pembalakan hutan terjadi dan diselundupkan ke negeri tetangga. sudah bukan rahasia lagi pasir laut yang menjadikan eloknya terumbu karang sepanjang pesisir pantai negeri ini berpindah tempat ke negeri tetangga. sudah bukan rahasia umum lagi kekayaan negeri ini dijarah oleh bangsat2 nun jauh disana? sampai kapan penjajahan ini akan tetap kita jalani? sampai kapan kita akan nrimo keadaan ini? sampai kapan, sampai kapan wahai saudaraku?
melihat kelakuan pengelola negeri (baca : pemerintah, dpr, dkk) ini semakin membuat miris, semakin membuat ilfil, benar-benar melelahkan melihat tingkah polah mereka. duh ya Allah, jangan engkau hinakan kami lebih rendah lagi…
ada satu hal yang menarik ketika saya memikirkan hal ini, satu hal yang pasti : negeri ini tidak miskin, jauh dari miskin. negeri ini kaya, sebenar2nya kaya. hanya saja penduduk negeri ini masih bermental terjajah, bangsa terjajah yang selalu nrimo. terlebih para pemimpinnya… CAPEK AING MIKIRAN MANEH BEUL!!! CING BOGA HARGA DIRI SAEUTIK ATUH!!!
Komentar
bikin panas hati, heuheuheu
kok bisa ya sang pemerintah adem ayem ajah 8-|
*K Budi, commentnya di pop up dunk... jadi pas tik comment masi bisa liat postingannya :)
*makasih ma usulannya, ternyata ada fitur ini toh buat komentarnya :D