another gado-gado
ehm-ehm... hai all, piye kabare? ma'af ya dah jarang ngupdate selain males sekarang ini aku lagi banyak kesibukan laen, mulai dari TA, mencari nafkah, sampe TA yang laen (Tholabul Akhwat) he he he...
Beberapa saat yang lalu, aku dikejutkan oleh sebuah berita tentang meninggalnya tokoh seniman Hari Roesli, pada usia 53 tahun... innalillahi wa ina ilaihi rajiun, semoga mendapatkan tempat disisi-Nya. Amiiin... kapankah kita menyusul? esok kah? lusa kah? minggu depan? bulan depan? taon depan? sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang pernah kita buat di dunia ini? sudahkah kita mempersiapkan bekal, untuk kehidupan disana? phewh...
Jika aku mengingat tentang kematian ini, aneh... semua gemerlap dunia ini seolah hilang dengan sendirinya. Tak ada indah2nya dunia ini, dan terus terang membuatku "desperate" menjalani hidup ini. Kok bisa? ya tentu saja... Coba renungkan hal ini, seandainya esok mati, maka dunia ini tidak berarti apa2 lagi toh bagi kita? so untuk apa hal2 yang kita impikan, hal2 yang kita kejar, hal2 yang kita harapkan kita raih di dunia ini? Harta, gelar, cowok/cewek, kekuasaan... pada saat kita mati apakah kita akan membawa semua itu? hee... so, untuk apa kita mengejar semua itu? so untuk apa hidup itu?
"Untungnya" Allah (aku ndak tahu apakah ini sebuah keuntungan or sebuah kerugian) tidak menyelipkan mengingat kematian dalam ingatan manusia seperti halnya Allah menyelipkan kebutuhan akan makan dalam ingatan manusia. Mungkin seandainya manusia mengingat kematian seperti halnya manusia ingat akan kebutuhan makannya niscaya manusia semua didunia ini akan lebih fokus dengan kehidupan akhiratnya, dan takkan mempedulikan kehidupan dunia ini... dan kemungkinan dunia ini akan berada dalam keadaan stuck. Takkan ada kemajuan...
Dan alhamdulillah, Allah melalui RasulNya menyampaikan ajaran yang amat penting bagi kita, seperti dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : Bekerjalah untuk duniamu seperti kamu akan hidup selama2nya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah2 kamu akan mati besok ... subhanallah... ajaran yang balance,ya? mudah2an aku mampu menjalankan ajaran ini Amiiin... Wallahu a'lam....
Beberapa saat yang lalu, aku dikejutkan oleh sebuah berita tentang meninggalnya tokoh seniman Hari Roesli, pada usia 53 tahun... innalillahi wa ina ilaihi rajiun, semoga mendapatkan tempat disisi-Nya. Amiiin... kapankah kita menyusul? esok kah? lusa kah? minggu depan? bulan depan? taon depan? sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang pernah kita buat di dunia ini? sudahkah kita mempersiapkan bekal, untuk kehidupan disana? phewh...
Jika aku mengingat tentang kematian ini, aneh... semua gemerlap dunia ini seolah hilang dengan sendirinya. Tak ada indah2nya dunia ini, dan terus terang membuatku "desperate" menjalani hidup ini. Kok bisa? ya tentu saja... Coba renungkan hal ini, seandainya esok mati, maka dunia ini tidak berarti apa2 lagi toh bagi kita? so untuk apa hal2 yang kita impikan, hal2 yang kita kejar, hal2 yang kita harapkan kita raih di dunia ini? Harta, gelar, cowok/cewek, kekuasaan... pada saat kita mati apakah kita akan membawa semua itu? hee... so, untuk apa kita mengejar semua itu? so untuk apa hidup itu?
"Untungnya" Allah (aku ndak tahu apakah ini sebuah keuntungan or sebuah kerugian) tidak menyelipkan mengingat kematian dalam ingatan manusia seperti halnya Allah menyelipkan kebutuhan akan makan dalam ingatan manusia. Mungkin seandainya manusia mengingat kematian seperti halnya manusia ingat akan kebutuhan makannya niscaya manusia semua didunia ini akan lebih fokus dengan kehidupan akhiratnya, dan takkan mempedulikan kehidupan dunia ini... dan kemungkinan dunia ini akan berada dalam keadaan stuck. Takkan ada kemajuan...
Dan alhamdulillah, Allah melalui RasulNya menyampaikan ajaran yang amat penting bagi kita, seperti dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : Bekerjalah untuk duniamu seperti kamu akan hidup selama2nya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah2 kamu akan mati besok ... subhanallah... ajaran yang balance,ya? mudah2an aku mampu menjalankan ajaran ini Amiiin... Wallahu a'lam....
Komentar